Victor Wembanyama menjalani malam yang sangat berat usai Final NBA Cup 2025 di T-Mobile Arena, Las Vegas. Kekalahan San Antonio Spurs dari New York Knicks bukan satu-satunya hal yang menghantam emosinya. Dibawah ini akan ada pembahasan berita sport global menarik lainnya di SPORTS INFOTV.
Pada hari yang sama, Wemby menerima kabar duka bahwa nenek tercintanya meninggal dunia di Prancis. Kehilangan ini menjadi pukulan besar bagi pemain muda asal Prancis tersebut. Kesedihan Wemby terlihat jelas saat sesi jumpa pers pascalaga.
Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan permintaan maaf kepada media. “Saya minta maaf, saya kehilangan seseorang hari ini,” ucapnya singkat. Kalimat sederhana itu cukup menggambarkan betapa berat situasi yang sedang ia hadapi.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Wembanyama hanya bertahan beberapa menit di hadapan wartawan. Ia menjawab dua pertanyaan sebelum akhirnya meninggalkan ruangan sambil menangis. Momen tersebut menyentuh banyak pihak dan menunjukkan sisi manusiawi seorang bintang besar yang tengah naik daun di NBA.
Performa Wemby di Tengah Kondisi Sulit
Di tengah kondisi emosional yang tidak ideal, Wembanyama tetap berusaha memberikan kontribusi untuk timnya. Ini baru menjadi pertandingan keduanya setelah pulih dari cedera betis yang membuatnya absen hampir satu bulan. Spurs pun masih membatasi menit bermainnya demi menjaga kondisi fisik sang pemain.
Dalam laga final tersebut, Wemby tampil kurang dari 25 menit. Ia mencatatkan 18 poin, enam rebound, dan dua blok. Dari 17 percobaan tembakan, tujuh di antaranya berhasil masuk, dengan akurasi 41 persen. Statistik itu menunjukkan bahwa meski belum berada di performa terbaik, ia tetap menjadi ancaman bagi lawan.
Keputusan tim pelatih untuk memulai Wemby dari bangku cadangan dinilai tepat. Spurs tidak ingin mengambil risiko besar, mengingat usia Wemby yang masih 21 tahun dan pentingnya menjaga kebugarannya untuk jangka panjang, terutama menjelang paruh kedua musim.
Baca Juga: Kembalinya Antonee Robinson ke Fulham Tingkatkan Peluang Timnas AS di Piala Dunia 2026
Jalannya Final dan Keunggulan Knicks
Pertandingan final NBA Cup 2025 berlangsung ketat sejak awal. Spurs dan Knicks saling kejar poin hingga tiga kuarter pertama. Namun, momentum berubah drastis di kuarter keempat. Knicks tampil agresif dan mencetak laju 35-19, membuat Spurs kesulitan mengejar ketertinggalan.
Keunggulan tersebut memastikan Knicks meraih gelar pertama mereka sejak 1973. Trofi NBA Cup 2025 menjadi simbol kebangkitan waralaba legendaris yang telah lama haus prestasi. Bagi Spurs, meski gagal juara, pengalaman ini tetap bernilai besar.
Wembanyama sendiri menilai Final NBA Cup sebagai latihan mental yang penting. Menurutnya, pertandingan seperti ini membantu tim mempersiapkan diri menghadapi tekanan yang lebih besar di babak playoff, yang menjadi target utama Spurs musim ini.
Musim Menjanjikan San Antonio Spurs
Meski gagal membawa pulang trofi NBA Cup, musim 2025 sejauh ini berjalan positif bagi San Antonio Spurs. Tim asuhan Mitch Johnson menunjukkan konsistensi dan kedewasaan bermain yang jauh lebih baik dibanding musim-musim sebelumnya.
Spurs saat ini mencatatkan rekor 18 kemenangan dan tujuh kekalahan, menempati posisi empat besar Wilayah Barat. Mereka hanya berada di bawah Oklahoma City Thunder, Denver Nuggets, dan Los Angeles Lakers. Awal musim dengan rekor 5-0 bahkan menjadi yang terbaik dalam sejarah waralaba.
Yang lebih mengesankan, Spurs tetap kompetitif saat Wembanyama absen. Dalam 12 pertandingan tanpa sang bintang, mereka mampu meraih sembilan kemenangan, termasuk menyingkirkan Lakers di semifinal NBA Cup. Fakta ini mempertegas bahwa Spurs kini bukan hanya bergantung pada satu pemain, melainkan telah berkembang menjadi tim solid dengan masa depan cerah. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengekpslor berita seputar sport global menarik lainnya di sportsinfotv.com.