Kejuaraan Catur Dunia 2024 yang berlangsung di Singapura ini akan berlanjut ke laga terakhir. Hasil imbang di laga ke-13 antara keduanya pada hari Rabu kemarin menjadi penyebabnya.
Sekilas Mengenai Kejuaraan Catur Dunia 2024
Kejuaraan Catur Dunia sendiri, sesuai namanya, adalah kejuaraan yang menentukan Juara Dunia Catur pada tahun tersebut. Kejuaraan ini kali pertama diadakan pada tahun 1886 antara Wilhelm Steinitz dan Johannes Zukertort. Saat itu, Steinitz keluar sebagai pemenang setelah memperoleh 10 kemenangan dalam 20 laga.
Untuk edisi tahun 2024 sendiri mempertemukan Juara Dunia saat ini, Ding Liren yang berasal dari Cina, dengan penantangnya yang berasal dari India, Gukesh Dommaraju. Ling sendiri menjadi Juara Dunia usai memenangkan Kejuaraan Catur Dunia 2023 dengan mengalahkan pecatur asal Rusia, Ian Nepomniachtchi. Sebenarnya, Magnus Carlsen merupakan Juara Dunia semenjak tahun 2013. Namun, meski berhak mengikuti edisi 2023 sebagai Juara Bertahan, Carlsen saat itu memilih untuk tidak mempertahankan gelarnya. Ling kemudian memenangkan kejuaraan tahun 2023 untuk menjadikan dirinya sebagai Juara Dunia.
Sementara Gukesh merupakan pemenang Turnamen Kandidat yang diadakan di bulan April 2024. Turnamen Kandidat sendiri adalah turnamen berisi delapan pecatur yang akan menjadi penantang Juara Dunia di tahun tersebut. Gukesh sendiri memenangkan turnamen ini dan berhak menjadi penantang Ding. Andai dia menang melawan Ding, Gukesh akan menjadi Juara Dunia Catur termuda di usianya yang masih 18 tahun. Dia akan melewati rekor Garry Kasparov yang menjadi Juara Dunia di usia 22 tahun pada tahun 1985 lalu di Moskow, usai menaklukkan Anatoly Karpov.
Sebelum Laga Ke-13 Kejuaraan Catur Dunia 2024 Ini
Sebelum memasuki laga ke-13, situasi skor berada di angka 6-6. Situasi ini sebenarnya tidak terduga oleh banyak penonton catur. Pasalnya, sebelum turnamen ini, Ding sedang berada dalam tren negatif dalam laga Catur Klasik (metode yang digunakan dalam Kejuaraan Catur Dunia 2024 ini). Ling melalui 28 laga terakhir Catur Klasik sebelum kejuaraan ini tanpa kemenangan, yang membuatnya jatuh ke peringkat ke-23 Dunia (untuk konteks, Gukesh berada di peringkat kelima Dunia).
Namun secara mengejutkan, Ling, yang memegang bidak hitam di laga pertama, memenangkan laga tersebut dalam 42 langkah untuk menggenggam poin pertama. Setelah hasil imbang di laga kedua, Gukesh membalas dengan memenangkan laga ketiga dengan memegang bidak putih. Tujuh laga selanjutnya berakhir dengan hasil imbang, sebelum Ling, yang memegang bidak hitam, melakukan blunder fatal di laga ke-11 untuk memberikan poin bagi Gukesh setelah hanya 29 langkah. Untungnya bagi Ling, di laga ke-12, saat dirinya memegang bidak putih, justru Gukesh yang berbalik melakukan kesalahan fatal di laga tersebut. Ling memenangkan laga ini setelah 39 langkah untuk menyamakan skor menjadi 6-6.
Jalannya Laga Ke-13
Gukesh, yang memegang bidak putih untuk kali terakhir, membuka dengan pembukaan 1 e4 untuk ketiga kalinya di kejuaraan ini. Ding kemudian membalas dengan 1…e6, yang berarti Pertahanan Prancis. Gukesh kemudian menggerakan bidaknya dengan cepat sebelum membuat gerakan 8 Be3 yang hampir baru, membuat Ding berpikir selama lebih dari 37 menit sebelum merespons dengan 8…Nb6.
Lamanya waktu respon ini membuat Ding dalam posisi tertekan. Sebagai informasi, dalam Catur Klasik, waktu yang diberikan untuk 40 langkah pertama adalah 120 menit atau dua jam, sebelum dari langkah ke-41, akan ditambahkan waktu 30 menit. Dari langkah ke-41, tambahan 30 detik akan diberikan setiap pecatur membuat langkahnya. Dengan menghabiskan hampir 37 menit untuk langkah kedelapan itu, Ding berarti sudah menghabiskan 25% waktunya untuk fase pertama.
Tetapi, Ding kemudian membalikkan situasi hingga di langkah ke-30, sebelum dia membuat kesalahan fatal dengan gerakan 30…Qf7?!, yang membuat tekanan berbalik kepadanya. Untungnya, di langkah selanjutnya, Gukesh membuat blunder dengan gerakan 31 Ne4? yang dibalas dengan 31…Rf8. Dari sana, Gukesh, yang sebenarnya unggul hingga blunder tersebut, tidak mampu memanfaatkan keunggulan waktu yang dia miliki. Keduanya kemudian masuk ke Endgame Benteng, dimana terjadi permainan ketat. Setelah 68 langkah dan lima jam enam menit, Gukesh dan Ding sepakat untuk berbagi poin dan mengakhiri laga panjang ini.
Reaksi Kedua Pecatur
Ding sendiri merasa lega dengan hasil ini, karena dia sebenarnya sudah tertekan di fase pertama (40 langkah pertama). “Sungguh beruntung dia melakukan blunder itu. Saya berharap saya bisa memperbaiki penampilan saya pada laga ke-14 nanti. Saya juga berharap para penonton terhibur dengan permainan yang kami berdua peragakan,” ujar Ding.
Sementara Gukesh sendiri merasa laga ini memang sudah seharusnya berlangsung hingga yang terakhir. “Saya rasa ini cocok. Kami berdua menunjukkan semangat yang luar biasa dan memainkan catur yang memukau selama 13 laga ini,” ujar Gukesh.
Disinggung mengenai blundernya di langkah ke-31, Gukesh mengakui jika dia salah melakukan pengamatan. “Menurutku, setelah 24 Bd6, saya sebenarnya berada di posisi yang menguntungkan. Tapi saya tidak bisa melihat langkah yang bisa mematikan Ding sampai momen blunder tersebut. Mungkin langkah tersebut tidak ada atau saya yang tidak melihatnya. Sangat disayangkan saja,” ujar Gukesh.
Kapan Laga Ke-14 Akan Berlangsung?
Laga ke-14 sendiri akan berlangsung hari ini pada tanggal 12 Desember 2024. Laga akan berlangsung mulai dari pukul 16:00 WIB dan bisa disaksikan melalui kanal YouTube Chess24. Jika salah satu dari Gukesh atau Ling memenangkan laga ini, mereka akan menjadi Juara Dunia Catur pada tahun 2024.
Selain gelar Juara Dunia Catur, pemenang laga juga akan memenangkan hadiah 1,35 juta dolar Amerika Serikat (sekitar hampir 22 miliar Rupiah) karena salah satu dari mereka akan memenangkan laga ketiga mereka di kejuaraan ini. Sebagai informasi, kejuaraan ini memiliki total hadiah 2,5 juta dolar Amerika Serikat (sekitar 40 miliar Rupiah), dengan rincian pembagian hadiah 200 ribu dolar Amerika Serikat untuk satu laga yang dimenangkan, dengan sisa hadiah yang tersisa dibagi rata. Dengan situasi sama-sama sudah menang dua laga, Ding atau Gukesh akan memperoleh 600 ribu dolar Amerika Serikat berbanding 400 ribu dolar Amerika Serikat dari yang kalah, serta pembagian rata 750 ribu dolar Amerika Serikat dari sisa hadiah yang tersisa.
Apa yang Terjadi Andai Laga Berakhir Imbang?
Jika seandainya laga ke-14 nanti berakhir imbang, maka akan ada Tie-Breaker yang dihelat keesokan harinya pada tanggal 13 Desember 2024 untuk menentukan sang Juara Dunia. Sebanyak empat laga Rapid (15 menit bagi kedua pecatur dan tambahan waktu 10 detik untuk setiap langkah) akan dimainkan sebagai Tie-Breaker pertama. Jika masih imbang, akan dilakukan dua laga Mini Rapid (10 menit bagi kedua pecatur dan tambahan waktu lima detik untuk setiap langkah) sebagai Tie-Breaker selanjutnya.
Andaikan masih berimbang, akan dilangsungkan dua laga Mini Blitz (tiga menit bagi kedua pecatur dan tambahan waktu dua detik untuk setiap langkah) sebagai Tie-Breaker terakhir. Jika masih berimbang usai dua laga tersebut, satu laga Mini Blitz akan diulang terus-menerus hingga pemenang ditemukan. Jika menang dalam situasi Tie-Breaker, hadiah yang diberikan juga akan berkurang, dengan pemenang mendapatkan hanya 1,3 juta dolar Amerika Serikat tanpa peduli di metode mana dia memenangkan laga ini. Sehingga, keduanya akan berusaha untuk memenangkan laga ke-14 ini. Lalu, siapakah yang nantinya akan dinobatkan sebagai Juara Dunia Catur pada tahun 2024 ini? Jawabannya akan kita ketahui pada hari Jumat besok.
Simak dan ikuti terus informasi menarik dari dunia Olahraga Internasional yang sangat kami rekomendasikan untuk kalian para penggemar olahraga.