Lima balapan pertama MotoGP 2025 telah menjadi panggung dominasi mutlak Marc Marquez, yang berhasil memenangkan tiga balapan utama dan kelima sprint race. Sebaliknya, rekan setimnya di Ducati, Pecco Bagnaia, hanya mampu meraih satu kemenangan. SPORTS INFOTV, akan membahas informasi menarik mengenai motogp hari ini, simak pembahasan ini.
Bagnaia, yang diharapkan menjadi penantang utama Marquez dalam perebutan gelar, justru tertinggal 20 poin dari pemuncak klasemen Alex Marquez dan 19 poin dari Marc Marquez. Kekecewaan terbesar datang di Grand Prix Spanyol, di mana Bagnaia hanya finis ketiga di belakang Fabio Quartararo dan Alex Marquez.
“Saya tidak senang dengan feeling motor ini. GP25 terasa berbeda dengan GP24 yang saya kuasai dengan baik,” keluh Bagnaia. Ia bahkan menyoroti bagaimana Alex Marquez mampu mengendarai GP24 dengan gaya yang dulu ia pakai, sementara ia sendiri kesulitan beradaptasi dengan motor barunya.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Masalah Teknis dan Mental Bagnaia
Bagnaia mengaku frustrasi dengan performanya sejauh musim ini. Di Jerez, sirkuit tempat ia biasanya dominan, ia tampak kesulitan dan hampir tidak mampu naik podium. Padahal, di Circuit of the Americas (COTA), ia sempat menunjukkan potensi dengan hasil yang lebih baik.
Jordan Moreland dari Crash MotoGP Podcast menyoroti kegagalan Bagnaia dalam memanfaatkan momen ketika Marc Marquez jatuh di awal balapan. “Dia juara dunia dua kali, tetapi performanya tidak mencerminkan itu. Dia harus bangkit, tetapi sejauh ini belum konsisten,” ujar Moreland.
Lewis Duncan, jurnalis senior Crash, menambahkan bahwa Bagnaia perlu mengakui kelemahannya. “Semakin dia bersembunyi di balik alasan, semakin lemah dia sebagai pesaing. Penggemarnya harus menerima bahwa dia belum tampil sebagai juara dunia yang kita kenal,” tegas Duncan.
Baca Juga: Giacomo Agostini Sebut Marquez Lapar dari Bagnaia untuk MotoGP 2025
Harapan yang Tidak Terpenuhi
Musim ini seharusnya menjadi ajang pertarungan sengit antara Bagnaia dan Marquez. Namun, kenyataannya, Marquez justru unggul jauh, sementara Bagnaia terlihat kesulitan. Padahal, di musim-musim sebelumnya, Bagnaia dikenal sebagai pembalap yang sangat cepat dan konsisten di atas Ducati.
“Kami tahu Bagnaia bisa melawan Marquez jika dalam performa terbaiknya. Tapi sejauh ini, dia belum menunjukkan itu,” kata Duncan. Kekecewaan ini semakin terasa karena banyak yang berharap duel mereka akan menjadi salah satu rivalitas terbaik dalam sejarah MotoGP.
Bagnaia sendiri menyadari bahwa ia harus segera menemukan solusi. “Saya perlu bekerja lebih keras dengan tim untuk memahami motor baru ini. Tidak ada waktu untuk terus mengeluh,” ujarnya.
Masa Depan Musim 2025 Masih Ada Peluang?
Meski tertinggal 20 poin, peluang Bagnaia belum sepenuhnya hilang. Masih ada 15 balapan tersisa, dan jika ia bisa segera beradaptasi dengan GP25, ia mungkin bisa memulai comeback.
Namun, tantangan terbesarnya adalah konsistensi Marc Marquez, yang tampaknya kembali ke bentuk terbaiknya setelah cedera. Selain itu, Alex Marquez dan pembalap lain seperti Quartararo juga sedang dalam performa kuat.
“Musim masih panjang, tapi Bagnaia tidak bisa terus tertinggal. Jika tidak, gelarnya akan semakin jauh dari genggaman,” pungkas Moreland. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita olah raga terbaru lainnya hanya dengan klik sportsinfotv.com.