Gukesh Dommaraju Jadi Juara Dunia Catur 2024

Bagikan

Rekor ada untuk dipecahkan. Mungkin itu yang ada di pikiran Gukesh Dommaraju, saat dirinya resmi menjadi Juara Dunia Catur 2024 usai menaklukkan Ding Liren di laga ke-14 Kejuaraan Catur Dunia 2024 pada hari Kamis kemarin.

Gukesh Dommaraju Jadi Juara Dunia Catur 2024
Gukesh Dommaraju mengepalkan tangannya di udara usai memastikan diri menjadi Juara Dunia Catur 2024.

 

Memenangkan Laga Sengit Karena Sebuah Blunder

Laga ke-14 ini harus dimainkan karena setelah 13 laga sebelumnya, skor masih di angka 6,5-6,5. Sebagai informasi, Kejuaraan Catur Dunia 2024 menggunakan sistem Best-of-14. Artinya, pecatur harus memenangkan 7,5 poin dalam 14 laga, dengan rincian satu poin untuk pecatur yang menang serta 0,5 poin untuk kedua pecatur apabila terjadi hasil imbang. Dengan begitu, berarti siapapun yang memenangkan laga ini, akan menjadi pemenang Kejuaraan Catur Dunia 2024.

Di laga ke-14 ini, Ding mendapatkan bidak putih, yang lebih difavoritkan para pecatur. Ding membuka dengan 1 Nf3, yang merupakan Penyerangan India Sisi Raja. Setelah beberapa langkah, permainan Grunfeld Terbalik diperagakan oleh kedua pecatur. Ding sebenarnya bermain lebih baik di fase Opening, tetapi, setelah langkah ke-19, Gukesh mampu menetralkan permainan.

Ding kemudian melakukan pengorbanan Pion untuk mendapatkan posisi yang lebih sederhana. Hal ini membuat Gukesh sedikit lebih unggul ketika laga memasuki Middlegame. Gukesh pun dengan tenang menyelesaikan langkah ke-40 untuk menyelesaikan fase pertama dengan keunggulan satu jam dari Ding.

Namun saat memasuki Endgame, Ding melakukan kesalahan fatal di langkah ke-55 dengan Bentengnya. Dia melakukan gerakan 55 Rf2??, yang membuat Gajahnya dalam posisi terjepit. Situasi tersebut membuatnya kalah jumlah Pion saat langkah ke-58. Di situ lah Ding kemudian memutuskan untuk mengaku kalah dan memastikan Gukesh menjadi Juara Dunia Catur.

Reaksi Ding Liren Usai Laga

“Saya sangat terkejut ketika saya sadar saya membuat blunder,” ujar Ding, yang terlihat menyesal saat wawancara usai laga. “Ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa dia sangat senang dan gembira. Di saat itu, saya sadar jika saya telah melakukan kesalahan besar. Butuh beberapa waktu untuk menyadari kesalahan tersebut,” ujar Ding.

Walau begitu, Ding merasa senang dengan permainannya selama kejuaraan ini. “Saya rasa ini penampilan terbaik saya sepanjang tahun ini. Harusnya saya bisa tampil lebih baik lagi, tapi tidak ada kekecewaan. Saya hanya bisa belajar dari kekalahan ini,” ujar Ding.

Ding juga tidak lupa memberikan pujiannya untuk Gukesh. “18 tahun dan sudah jadi Juara Dunia? Saya rasa itu pencapaian fenomenal. Dia sudah menunjukkan potensinya sejak beberapa tahun lalu, saat dia mulai jadi pemain profesional. Saya cukup bangga saya kalah dari pecatur yang menorehkan sejarah seperti dia,” ujar Ding.

Ding juga menegaskan dia akan tetap semangat bermain catur. “Tentu, saya pasti akan bermain catur kembali di masa depan. Semoga tahun depan saya bisa merebut kembali gelar ini dari Gukesh,” pungkas Ding sembari tersenyum tipis.

Reaksi Gukesh Dommaraju Usai Laga

Gukesh Dommaraju Jadi Juara Dunia Catur 2024
Gukesh Dommaraju terlihat menangis usai menyelesaikan laga ke-14.

 

Sementara Gukesh, usai meresmikan dirinya menjadi Juara Dunia Catur ke-18 dalam sejarah, terlihat emosional. Saat menyusun kembali bidak-bidak catur di papan catur yang digunakan, sebuah ritual yang selalu dia lakukan baik menang atau kalah, Gukesh, yang biasanya tanpa ekspresi, terlihat menangis. Usai menyusun bidak-bidak catur tersebut, dia berdiri dan mengepalkan tangannya ke udara. Dia lalu keluar dari ruang permainan dan langsung memeluk Papanya.

“Sebenarnya awalnya saya tidak melihat jika 55 Rf2?? itu blunder. Ketika saya sadar, saya tidak bisa menahan senyuman di wajah saya. Mungkin itu momen terbaik di hidup saya,” ujar Gukesh. “Saya mungkin terlihat emosional karena saya tidak terlalu berharap untuk menang dari posisi itu. Tadinya yang ada di pikiran saya, ‘OK, kita akan main imbang. Fokus saja untuk mendapat hasil imbang itu, lalu besok kita fokus ke Tie-Breaker’. Tapi tiba-tiba setelah Rf2, saya melihat laga ini bisa saya menangkan. Saya sudah mempersiapkan diri untuk menjalani pertarungan Tie-Break besok, lalu tiba-tiba semuanya berakhir dan saya telah mencapai impian saya. Saya bukan seseorang yang menunjukkan banyak emosi, tapi menurut saya untuk hari ini, hal itu bisa dimaafkan,” ujar Gukesh.

Dia juga memberikan pujian kepada Ding, yang tampil sensasional selama 14 laga ini. “Kita semua tahu bagaimana hebatnya Ding. Dia sudah termasuk salah satu pemain terbaik dalam sejarah catur selama beberapa tahun. Dan melihat dia berjuang dalam tekanan yang harus dia hadapi, itu menunjukkan betapa dia adalah seorang juara sejati. Saya memberikan apresiasi terbesar saya untuknya,” pungkas Gukesh.

Sejarah Bagi Gukesh Dommaraju

Dengan memenangkan laga ini, dia bukan saja menjadi Juara Dunia Catur ke-18. Dalam prosesnya, pecatur asal India itu juga menjadi pecatur termuda dalam sejarah yang memegang gelar Juara Dunia Catur, dengan usianya yang baru 18 tahun. Sebelumnya, pencapaian ini dicatatkan oleh Garry Kasparov, saat dirinya menjadi Juara Dunia pada tahun 1985 di usianya yang ke-22, usai memenangkan Kejuaraan Catur Dunia tahun itu melawan Anatoly Karpov di Moskow, Uni Soviet (sekarang Rusia).

Selain itu, Gukesh juga menjadi pecatur India kedua dalam sejarah yang menjadi Juara Dunia Catur. Pecatur India pertama yang melakukan pencapaian itu adalah Viswanathan Anand. Saat itu, dia menjadi Juara Dunia Catur pada tahun 2007 hingga 2013, sebelum dilengserkan oleh Magnus Carlsen. Lucunya, Carlsen memutuskan untuk tidak mempertahankan gelarnya di tahun 2023, sehingga membuka jalan bagi pecatur lain untuk menjadi Juara Dunia. Ding memanfaatkan hal tersebut dengan menaklukkan Ian Nepomniachtchi dalam Tie-Breaker Rapid untuk menjadi Juara Dunia Catur tahun lalu.

Gukesh sendiri ternyata memiliki impian menjadi Juara Dunia Catur seusai melihat Anand kalah dari Carlsen pada tahun 2013 tersebut. “Sebelas tahun yang lalu, gelar tersebut diambil dari India. Saat itu saya menonton laganya secara langsung di luar kotak kaca. Saat Magnus menang, saya bertekad akan menjadi pecatur yang mengembalikan gelar Juara Dunia Catur ke India. Dan sekarang 11 tahun kemudian, gelar itu sudah pulang kembali ke India. Saya sangat bahagia,” ujar Gukesh.

Walau begitu, dia tidak ingin besar kepala. “Memenangkan Kejuaraan Catur Dunia bukan berarti saya adalah pecatur terbaik saat ini. Untuk saat ini, pecatur terbaik di dunia adalah Magnus. Tentunya saya sangat ingin menantang Carlsen dalam Kejuaraan Catur Dunia. Jika terjadi, laga itu akan menjadi laga terberat dalam karir saya,” pungkas Gukesh.

Jawaban Magnus Carlsen

Secara terpisah, Carlsen mengatakan jika dia akan memikirkan tantangan dari Gukesh. “Ya nanti akan saya pikirkan. Yang jelas, dia sekarang berada di jalur yang tepat untuk menjadi legenda catur. Bisa saja nanti dia akan jadi pecatur nomor dua Dunia. Mungkin saja dia akan melengserkan saya dari nomor satu. Akan menarik melihat perkembangannya,” ujar Carlsen.

Carlsen sendiri berkali-kali mengaku kurang motivasi untuk bermain di Kejuaraan Catur Dunia seusai menjadi Juara di tahun 2021, sehingga menyebabkan dia tidak mempertahankan gelarnya pada tahun 2023. Dengan Juaranya Gukesh, apakah hal tersebut akan membangkitkan motivasi Carlsen di masa mendatang? Kita tunggu saja.

Simak dan ikuti terus informasi menarik dari dunia Olahraga Internasional yang sangat kami rekomendasikan untuk kalian para penggemar olahraga.